Blog ini menampilkan Koleksi Barang Koeno

Mulai saat ini untuk mendapatkan barang kuno lainnya silakan kunjungi juga WARUNG KUNO

Sementara bagi para kolektor dan pecinta sepeda onthel dapat mengakses WARUNG ONTHEL

Semua blog diatas masih berada dalam layanan satu atap dengan Griya Kuno.

Terima kasih atas kunjungan anda.

Rabu, 27 Mei 2009

Otobiografi Pak Harto


(Kode: GK 41)
SUDAH TERJUAL
Otobiografi mantan presiden ke dua Republik Indonesia ini sudah sering saya liat perpustakaan sekolah. Sejak saya masih dibangku sekolah sampai saya udah jadi guru masih sering saya jumpai buku ini tertata di rak buku perpustakaan. Mungkin saat itu memang diberikan keseluruh sekolah yang ada kali.
Sejak dulu memang saya ingin sekali memilikinya. Bukan berarti ada tendensi politik lho.... Hanya saja saya suka pada tokoh-tokoh Nasional kita yang mendunia. Artinya tokoh-tokoh yang namanya cukup diperhitungkan di kancah dunia.
Pada kesempatan yang akan datang saya juga ingin sekali menampilkan sosok pemimpin besar revolusi bung Karno. Kedua tokoh ini baik pak Harto maupun pak Karno adalah dua tokoh Jawa yang menurut saya njawani. Perkara sisi negatif dan positif itu kan soal lain. Ambil aja sisi positifnya ya kan....

Minggu, 24 Mei 2009

Speaker Box National



(Kode: GK 40)
SUDAH TERJUAL

Speaker box atau salon jadul ini saya beli lantaran bahan terbuat dari kayu lapis motif kayu jati. Selain itu motif ukir kawung di depan membuat kesan salon ini tambah jadul.

Sabtu, 16 Mei 2009

Kartu Pos


 (Kode: GK 39)

Kartu pos dulu merupakan alat komunikasi yang effektif dan murah. Dengan kartu pos biaya pos bisa di tekan serendah mungkin dibandingkan dengan menggunakan amplop tertutup. Tentunya ini hanya digunakan untuk komunikasi yang bersifat bukan rahasia.
Kalau melihat perkembangan alat komunikasi yang belum secangih seperti saat ini, maka alat ini menjadi alat yang paling effektif untuk komunikasi jarak jauh. Baik di dalam Negeri maupun untuk komunikasi luar Negeri.
Berikut saya memiliki beberapa paket/ seri kartu pos yang saya klasifikasikan berdasarkan seri atau jenis tertentu.
Seperti kartu pos seri jadul yang berwarna hitam putih dan juga kartu pos warna tahun 1950 an, Paket seri gunung Bromo, Bali, dan Kota Luar Negeri, Campuran , Rumah adat dan Paket Artis.

Mainan Kaleng "Angsa"

(Kode: GK 38)

Angsa ini bila berjalan sayap akan mengepak dan kaki akan bergerak maju mundur. Sayang sekali mainan ini hanya bisa digerakkan manual lantaran pemutar pegasnya sudah tidak ada. Saya mendapatkan dari toko kelontong di desa saya dalam keadaan sudah demikian. Mainan jadul yang tinggal ini saja akhirnya saya ambil semua.

Buku Soelapan Tahun 1937





















(Kode: GK 37)
SUDAH TERJUAL .

Melihat judulnya saja (Soelapan-soelapan baroe dengan erlodji, tjintjin, bandera dan sapoetangan) tentu anda penasaran dengan isi buku ini. Buku yang dicetak sebelum Indonesia merdeka, tepatnya pada tahun 1937 ini berisi trik-trik sulap pada masa itu.
Bagaimana kecanggihan sulap pada masa itu?
Anda penasaran bukan? 

Majalah Intisari (Bendel)




Bendel Majalah Intisari satu tahun penuh terdiri dari 3 jilid. Terbitan tahun 1987.
(Kode:GK 36)

Sabtu, 09 Mei 2009

Jumat, 08 Mei 2009

Timbangan Kertas

(Kode:GK 34)
(SUDAH TERJUAL)



Radio Telesonic

(Kode:GK 33)
SUDAH TERJUAL

Kotak Perhiasan




(Kode:GK32)

Toples SURABAIA

(Kode:GK 31)
SUDAH TERJUAL

Kalau koleksi lodong kaca atau toples yang lalu adalah made in Japan, kali ini koleksi lodong kaca made in Surabaia.
Model tidak jauh beda, bahan juga sama hanya saja kualiatas kacanya yang berbeda. Sepertinya agak tipis dari lodong kaca luar negeri. Dilihat dari tutup juga tampak berbeda, selain karena ada tulisan di tutupnya juga dapat dilihat dari model tutupnya yang ada lingkar luarnya. Kalau pada model Japan lurus saja tanpa lingkar luar yang mungkin berfungsi agar tutup tidak masuk ke dalam lodong.

Kapal-kapalan " Kaleng "



(Kode:GK 30)

Asbak Kayu



(Kode:GK 29)

Apa yang jadul dari asbak ini? Saya sendiri bingung hanya saja bentuknya yang unik sangant cocok dikoleksi di Griya Kuno. Apalagi kalau sering ada acara di desa biasanya yang empunya rumah memberi hidangan dan tambahan pelengkap yaitu rokok. Asbak ini cocok menyediakan tempat abu sekaligus rokok yang bisa di taruh di atasnya. Praktis.... sehingga tidak perlu tempat rokok sendiri.

Sabtu, 02 Mei 2009

Lodong Kaca OSAKA JAPAN

(Kode:GK 26)
SUDAH TERJUAL
Lodong kaca demikian orang Solo menyebutnya atau kalau di daerah saya di Magelang orang menyebutnya dengan toples.
Dulu ketika masih kecil saya masih ingat kalau hari raya Idul Fitri tiba maka seluruh rumah di kampung saya membuka pintu lebar-lebar selama 1/2 bulan untuk menyambut kedatangan tamu sekitar dan saudara jauh. Bahkan sampai sekarang tradisi itu masih berlaku. Orang desa saya menyebut acara kunjungan silaturhim antar tetangga dan saudara ini dengan nama ujung.
Maka sudah barang tentu berbagai macam kue kering dan makanan khas yang bagi saya saat itu jarang saya temui akan muncul berjajar rapi di meja tamu. Dan lodong kaca ini adalah tempat yang digunakan sebagai wadah kue-kue tersebut. Semua itu dipersiapkan tidak lain dalam rangka penyambutan tamu-tamu di hari raya itu. Semua orang saling mengunjungi dan semua orang boleh makan dan mengambil kue yang disukai dari lodong kaca atau toples yang berjajar rapi diatas meja.
Dan inilah toples atau lodong yang dapat saya temui saat itu karena memang toples seperti inilah adannya. Akan tetapi justru kini toples seperti ini mulai langka dan jarang kita temui tergusur oleh toples-toples modern. Bentuk dan ciri khas tempo dulu inilah yang menyebabkan toples ini menjadi salah satu barang nostalgia masa kecil saya dan bisa jadi akan menjadi barang aneh bagi anak dan cucu kita kelak.


Benda koleksi saya yang satu ini made in Osaka Japan. ini bisa tampak dari tulisan yang ada di tutupnya.
Masih ada pula toples sejenis buatan dari Jerman dan dari Surabaja atau yang sekarang dikenal dengan nama Surabaya (Dalam Negeri).